TUGAS ILMU SOSIAL DASAR 2
A. Individu,
Keluarga dan Masyarakat
MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
Individu berasal dari
kata latin “ individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu
merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang
paling kecil dan terbatas. Dalam pandangan
psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya
bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini
berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki
peranan-peranan yang khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
Dalam perkembangannya
setiap individu mengalami dan dibebankan berbagai peranan, yang berasal dari
kondisi kebersamaan hidup dengan sesama manusia. Artinya individu tersebut telah dapat menemukan
kepribadiannya atau dengan kata lain proses aktualisasi dirinya sebagai bagian
dari lingkungannya telah terbentuk
Pertumbuhan Individu
Pertumbuhan adalah
suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Menurut para
ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya
adalah proses asosiasi. Menurut aliran psikologi gestalt pertumbuhan adalah
proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan
sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan dalam
hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain.
Konsep aliran sosiologi
tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi yaitu
proses perubahan dari sifat mula-mula yang asocial atau juga sosial kemudian
tahap demi tahap disosialisasikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
1. Pendirian
Nativistik
Menurut para ahli dari
golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh
faktor-faktor yang dibawa sejak lahir
2. Pendirian
Empiristik dan Environmentalistik.
Pendirian ini
berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan
individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan
sama sekali
3. Pendirian
Konvergensi dan Interaksionisme.
Aliran ini berpendapat
bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan
individu.
Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi
1. Masa vital yaitu dari usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun.
Menurut Freud tahun
pertama dalam kehidupan individu itu sebagai masa oral, karena mulut dipandang
sebagai sumber kenikmatan dan ketidaknikmatan. Beralasan kepada kenyataan bahwa
pada masa ini mulut memainkan peranan penting dalam kehidupan individu. Bahwa
anak memasukkan apa saja yang dijumpai ke dalam mulutnya itu tidak karena multu
merupakan sumber kenikmatan utama, melainkan karena pada waktu itu mulut
merupakan alat utama untuk melakukan eksplorasi dan belajar. Pada tahun kedua
anak belajar berjalan, dan dengan berjalan itu anak mulai pula belajar
menguasai ruang
2. Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun.
Dalam masa ini tampak
muncul gejala kenakalan yang umumnya terjadi antara 3 tahun sampai umur 5
tahun. Anak sering menentang kehendak orang atau, kadang sampai menggunakan
kata-kata kasar, dengan sengaja melanggar apa yang dilarang dan tidak melakukan
apa seharusnya dilakukan
Adapun alasan kenakalan
tersebut adalah berkat pertumbuhan bahasanya yang merupakan modal utama bagi
anak dalam menghadapi dunianya maka sampailah anak pada penyadaran “aku” atau
tahap menemukan “aku” yaitu suatu tahap ketika anak menemukan dirinya sebagai
subyek
3. Masa intelektual dari kira-kira 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun atau 14 tahun.
Ada beberapa sifat khas
pada anak masa ini antara lain :
a. Adanya
korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah
b. Sikap
tunduk kepada peraturan-peraturan, permainan yang tradisional
c. Adanya
kecenderungan memuji diri sendiri
d. Kalau
tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal maka soal itu dianggap tidak penting
e. Senang
membandingkan dirinya dengan anak lain
f. Adanya
minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit
g. Amat
realistic ingin tahu, ingin belajar
h. Gemar
membentuk kelompok sebaya
4. Masa sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20-21 tahun.
KELUARGA DAN FUNGSINYA DIDALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Keluarga adalah
unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil
dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan individu
sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan
individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
Keluarga merupakan
gejala universal yang terdapat dimana-mana didunia ini. Keluarga mempunyai 4
karakteristik yang member kejelasan tentang konsep keluarga.
1. Keluarga
terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah atau
adopsi.
2. Para
anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka
membentuk suatu rumah tangga ( household ).
3. Keluarga
itu merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling
berkomunikasi.
4. Keluarga
itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari
kebudayaan umum yang lebih luas
Emile
Durkheim mengemukakan tentang sosiologi keluarga dalam karyanya : Introdcution
a la sosiologi de la famile (mayor Polak, 1979:331). Bersumber dari karya ini
muncul istilah : keluarga conjugal : yaitu keluarga dalam perkawinan monogamy,
terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya. Keluarga conjugal sering juga disebut
keluarga batih atau keluarga inti. Koentjaraningrat membedakan 3 macam keluarga
luas berdasarkan bentuknya :
1. Keluarga
luas utrolokal
Berdasarkan adap
utrolokal, terdiri dari keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga
batuh/inti anak laki-laki maupun anak perempuan
2. Keluarga
luas viriolokal
Berdasarkan adapt
viriolokal, terdiri dari satu keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga
inti dari anak-anak lelaki
3. Keluarga
luas uxorilokal
Berdasarkan adap uxirilokal,
terdiri dari satu keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga batih/inti
anak-anak perempuan
Fungsi
keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan didalam atau
oleh keluarga itu. Macam-macam fungsi keluarga adalah
1. Fungsi
biologis
2. Fungsi
pemeliharaan
3. Fungsi
ekonomi
4. Fungsi
keagamaan
5. Fungsi
sosial
MASYARAKAT SUATU UNSUR DARI KEHIDUPAN MANUSIA
Masyarakat
adalah suatu istilah yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, ada
masyarakat kota, masyarakat desa, masyarakat ilmiah , dan lain-lain. Dalam
bahasa Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius,
yang berarti “kawan” istilah masyarakat itu sendiri berasal dari akar kata Arab
yaitu Syaraka yang berarti “ikut serta, berpartisipasi”.
Dalam
perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapat digolongkan menjadi :
1. Masyarakat
sederhana
Dalam lingkungan
masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan
menurut jenis kelamin.
2. Masyarakat
maju
Masyarakat maju
memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan sebutan
kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan
kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
Dalam lingkungan
masyarakat maju dapat dibedakan :
a. Masyarakat
non industry
Secara garis besar,
kelompok ini dapat digolongkan menjadi 2
golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok primer,
interaksi antar anggontanya terjadi lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Dalam
kelompok sekunder terpaut saling hubungan tidak langsung, formal, juga kurang
bersifatkekeluargaan.
b. Masyarakat
industri.
Contoh : tukang roti,
tukang sepatu, tukang bubut, tukang las
B. Pemuda dan Sosialisasi
PENDAHULUAN
Pemuda adalah golongan
manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih
baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah
berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama
bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.
Proses kehidupan yang
dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga,
sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap
untuk dapat hidup di masyarakat. Proses itu bisa disebut dengan istilah
sosialisasi.
Pemuda
Indonesia
Pemuda dalam pengertian
adalah manusia-manusia muda, akan tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan
adanya program pembinaan generasi muda pengertian pemuda diperinci dan tersurat
dengan pasti. Pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
Masa bayi : 0 – 1 tahun
Masa anak : 1 – 12 tahun
Masa puber : 12 – 15 tahun
Masa pemuda : 15 – 21 tahun
Masa dewasa : 21 tahun keatas
Dengan perincian
sebagai berikut :
Golongan anak : 0 – 12 tahun
Golongan remaja : 13 – 18 tahun
Golongan dewasa : 18(21) tahun keatas
Pengertian pemuda
berdasarkan umur dan lembaga serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri
atas 3 katagori yaitu :
1. Siswa,
usia antara 6-18 tahun, masih duduk di bangku sekolah
2. Mahasiswa
usia antara 18-25 tahun berada di perguruan tinggi dan akademi
3. Pemuda,
di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang berusia
15-30 tahun ke atas
Akan
tetapi, apabila melihat peran pemuda sehubungan dengan pembangunan, peran itu
dibedakan menjadi dua yaitu
1. Didasarkan
atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan –tuntutan lingkungan.
Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai penerus tradisi dengan jalan
menaati tradisi yang berlaku
2. Didasarkan
atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan lingkungan. Peran pemuda jenis ini
dapat dirinci dalam 3 sikap yaitu pertama jenis pemuda “ pembangkit” mereka
adalah pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Kedua pemuda
pdelinkeun atau pemuda nakal adalah mereka tidak berniat mengadakan perubahan,
baik budaya maupun masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari
masyarakat dengan melakukan tindakan menguntungkan bagi dirinya. Ketiga pemuda
radikal adalah mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan
kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner.
Kedudukan
pemuda dalam masyarakat adalah sebagai makhluk moral, makhluk sosial. Artinya beretika,bersusila,
dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan pengoreksi.
Sosialisasi Pemuda
Melalui
proses sosialisasi, pemuda akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan
hidupnya. Proses
sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial
yang bersangkutan. Sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam
kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses
sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Asalh mula timbulnya
kedirian :
1. Dalam
proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara
orang lain memandang dan memperlakukan dirinya. Misalnya ia tidak disukai,
tidak dihargai, tidak dapat dipercaya, atau sebaliknya, dia disayangi, baik
budi dan dapat dipercaya
2. Dalam
proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan
mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh
penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk ini berguna dalam meningkatkan
ketaatan anak terhadap norma-norma sosial
Thomas
Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses sosialisasi adalah proses belajar individu
untuk bertingkah laku sesuai dengan standar yang terdapat dalam kebudayaan
masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus, proses sosialisasi adalah proses
akomodasi, dengan mana individu menghambat atau mengubah impuls-impuls sesuai
dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan pola –pola nilai dan tingkah
laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat.
INTERNALISASI, BELAJAR
DAN SPESIALISASI
Ketiga
kata atau istilah tersebut pada dasarnya memiliki pengertian yang hamper sama. Proses
berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial , istilah internasilasasi
lebih ditekankan pada norma-norma individu yang menginternasilasikan
norma-norma tersebut.
C.KESIMPULAN
Kesimpulan dari studi
kasus diatas adalah pemuda dan sosialisasi merupakan suatu hal yang berkaitan
erat di dalam hidup ini, dimana para pemuda harus ikut aktif dalam berperan di
kehidupan sehari-hari. Sosok pemuda di negeri ini sangat dibutuhkan untuk
kemajuan hidup bersama membangun negeri ini. Para pemuda dan pemudi berperan
sebagai penerus bangsa yang harus meneruskan cita-cita para leluhur kami. Berfikir
secara kritis dan berjiwa sosial merupakan hal penting yang harus ditanamkan
dalam diri masing-masing. Oleh karena itu sebagai penerus bangsa ini, hendaknya
kita selalu berfikir dan bertindak secara positif dalam menangani hal dan
keadaan apapun
Sumber :
http://wulantria96.blogspot.co.id/2014/11/pemuda-dan-sosialisasi.html
https://monicaaviandhita.wordpress.com/2013/11/16/analisa-studi-kasus-pemuda-dan-sosialisasi/
http://azzamammar11.blogspot.co.id/2015/11/tugas-ilmu-sosial-dasar-2.html